Sabtu, 07 Mei 2016

BI CHECKING VS ALLAH CHECKING



Dalam dunia kredit-mengkredit ternyata 'prestasi' kita selalu dipantau oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di negara ini. Mereka punya data online urusan utang bank semua manusia dari Sabang sampai Merauke, dari Trenggalek sampai Pulau Rote, dari bakul gaplek sampai bakul tempe..

Kualitas kredit kita diberi ukuran Kol 1-5, Kol artinya Kolektibilitas atau kualitas tagihan utang. Kol 1-2 termasuk kategori lancar jaya, bayar utang tertib paling telat-telat dikit. Dapat cap nasabah teladan, dikasih medali virtual sebagai sasaran terbaik untuk menambah utang.. Ini nasabah yang jadi rebutan, semakin cepet lunas, semakin cepat tawaran kredit akan ditawarkan untuk dinaikkan. Jebakan sifat buruk utang adalah.. terus nambah.. terus nambah.. terusss nambah..

Kata temen saya yang kerja di bank dulu, urutan arti Kol 1-5 sebagai berikut:
Kol 1: artinya lancar
Kol 2: artinya punya tunggakan sampai dengan 90 hari (3 bulan)
Kol 3: artinya punya tunggakan sampai 120 hari (4 bulan)
Kol 4: artinya punya tunggakan sampai 150 hari (5 bulan)
Kol 5: artinya punya tunggakan 180 hari keatas (6 bulan)

Kol 3-5 ini sudah dalam pengawasan ketat BI, bahkan Kol 2 jika berturut-turut 3 bulan pun bisa diblack list sama BI.
Kol 3-5 sudah gak bisa utang ke bank lagi sebelum dilunasi, ini yang bikin eneg dan muntah bagian kredit bank, dulu waktu awal-awal sasaran empuk disayang-sayang, sekarang tinggal 'dilepeh' saja kayak ampas tebu dan dibuang..

Pilihannya adalah proses lelang aset yang dijadikan jaminan di bank melalui kantor KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), saya dulu terburu-buru baca jadi KNIL.. Baru sadar kalau KNIL itu tentara Belanda tempo doeloe.. Hehe!

Jadi asset utang kita kayak rumah, ruko, tanah, atau lainnya akan disita, diumumkan di media massa, ini lho asset-asset rampasan perang yang dijual murah. Ada nama kita tuh! Maluuu dibaca ribuan orang, karena langsung dicap gak bisa bayar utang! Bangkrut! Bahkan ada tuh yang memfoto iklan lelang asset, jadi bahan gunjingan di WA.. "Eeeh temen kita nih! Gua kira dia sukses bisnisnya banyak, ternyata numpuk utang! Nih dia kena lelang.."
Yang temen beneran diam-diam mendoakan agar segera beres semua urusan, yang punya dendam bakal sorak sorai dalam hati menyukurkan... "Rasain luuu, modyaaarrr!bangkrut sekarang!"

Kalo sudah terjual nanti dihitung lagi, apakah bisa nutup utang kita di bank atau tidak, waktu jaman jahiliyah dulu ada praktek upgrade nilai agunan, bakalan ketahuan nih, ternyata rumah atau ruko yang diagunkan nilainya jauh dari uang yang sudah dicairkan.

Bahkan ada lho praktek yang ngeri bin sadizzz.. Rumah harga asli 300 juta dinaikkan appraisal jadi 500 juta, biar cair utangnya bisa 400 juta. Kalo udah cair pihak pengutang ngasih komisi ke oknum karyawan bank sekian persen. Ini dianggep saling menguntungkan, yang utang dapat duit cair lebih banyak, oknum bank dapat nutup target bulanan plus dapat komisi gelap dari dana yang dicairkan... Yang ini gak tercatat di BI Checking, tapi ada dalam catatan Allah Checking..

Dug.. Dug.. Dug.. Dug.. Jantung berdegub..
Apa itu mas Allah Checking?

Ini bro-sis ayatnya:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.."
(Al-Qur'an Ar-Ra`d:11)

Ternyata CCTV Allah mantengin kita 24 jam, lewat malaikat yang Allah pasang di muka dan belakang, jika manusia di dunia saat ini ada 5 milyar, gampaaaang bagi Allah untuk bikin malaikatnya 50 Milyar.. Gak bakal kehabisan stock! Jadi yang ngawasin kita ada teruuss! Dan tiap hari malaikat ini dapat tugas nulis kebaikan dan keburukan yang kita lakukan.. Ini yang ngeriii bro!

Tiap hari selalu ada yang mati, kita pun masuk daftar antrian, naaah.. Pas nanti kita jatahnya dipanggil, malaikat sudah siap membawa buku catatan semua kelakuan kita...

Ketahuan deh di raport itu:
1. Gak pernah sholat.. Centang!
2. Sholat hobinya telat.. Centang!
3. Gak bayar zakat.. Centang!
4. Gak pernah puasa.. Centang!
5. Gak pernah baca Quran.. Centang!
6. Gak pernah sedekah.. Centang!
7. Durhaka pada orang tua.. Centang!
8. Hobinya ghibah.. Centang!
9. Suka memfitnah.. Centang!
10. Dzalim pada orang lain.. Centang!
11. Makan riba.. Centang!
12. Makan suap.. Centang!
13. Makan rezeki haram.. Centang!
14. Utang gak dibayar.. Centang!
15. Suka Zinah... Centang!
16. Saya sudah tidak bisa melanjutkan...

"Hanjuk piyeee" kalo raport kita hitam legam seperti itu? Disana cuman ada dua tempat.. Surga dan neraka.. Gak ada tempat mampir lainnya..

Bulan lalu dua kawan saya seumuran meninggalkan dunia, ternyata mati gak urut umur yaa.. Hiks!

Dan sampai hari ini, saya masih gemetarrrr membayangkan buku 'Allah Checking' saya masih hitam legam.. Saya sudah gak peduli BI Checking saya bagusss untuk sekedar menambah tawaran utang...

REZEKI HALAL UNTUK KELUARGAKU



Sebuah tulisan di group telegram yang saya terima mengusik hati.. Sebagai lelaki, kepala keluarga, membaca ini pasti terusik.... Takuuuuuuttt jika ada harta haram yang ditelan oleh istri, anak dan keluarga kita..

Selamat membaca..

----------------

Catatan Untuk Kepala Keluarga...

Salah satu diantara musibah besar yang menimpa sebagian keluarga muslim adalah, penghasilan sang suami sebagai penanggung jawab nafkah dari sumber yang haram. Meskipun bisa jadi mereka terlihat tidur nyenyak, di rumah megah nan sejuk ber-AC, dengan mobil mewah anti debu dan polusi, namun sejatinya hati mereka tidak akan bisa tenang.

Sehebat apapun fasilitas yang mereka miliki, mereka tidak akan bisa menggapai ketenangan, layaknya orang yang berpenghasilan murni halal. Karena seperti itulah yang Allah nashkan dalam Alquran,

“Siapa yang berpaling dari peringatan yang Aku turunkan, dia akan mendapatkan kehidupan yang sempit…” (QS. Thaha: 124).

Sementara mereka yang bergelut dengan harta haram tidak jauh dari ayat ini.

Daging-daging Bahan Bakar Neraka
Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.” (HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani).

Dalam riwayat dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,

“Tidak akan masuk surga, daging yang tumbuh dari as-suht, maka neraka lebih layak baginya.” (HR. Ahmad 14032 dengan sanad jayid sebagaimana keterangan al-Albani).

Dimanakah Anda wahai para kepala keluarga! Halalkah pekerjaan Anda wahai para penanggung jawab nafkah! Jika Anda sangat mengkhawatirkan kesehatan mereka, sudahkah Anda mencemaskan keselamatan daging-daging mereka? Pernahkah Anda mengkhawatirkan anak dan istri Anda ketika mereka makan bara api neraka? Berusahalah mencari yang halal, dan jangan korbankan diri Anda dan tubuh Anda.

Syaikhul Islam mengatakan,
Makanan akan bercampur dengan tubuh dan tumbuh menjadi jaringan dan sel penyusunnya. Jika makanan itu jelek maka badan menjadi jelek, sehingga layak untuknya neraka. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, ‘Setiap jasad yang tumbuh dari harta haram, maka neraka layak untuknya.‘ Sementara surga adalah kebaikan, yang tidak akan dimasuki kecuali tubuh yang baik. (Ma’mu’ al-Fatawa, 21:541).

Mereka yang Cemas ketika Makan Harta Haram
Aisyah menceritakan,
Abu Bakar memiliki seorang budak. Pada suatu hari, sang budak datang dengan membawa makanan dan diberikan kepada Abu Bakar. Setelah selesai makan, sang majikan yang wara’ bertanya, ‘Itu makanan dari mana?’ Si budak menjawab: “Dulu saya pernah berpura-pura jadi dukun semasa jahiliyah. Kemudian aku meramal seseorang. Sebenarnya saya tidak bisa meramal, namun dia hanya saya tipu. Baru saja saya bertemu dengannya dan dia memberi makanan itu, yang baru saja tuan santap.” Seketika itu, Abu Bakar langsung memasukkan jarinya dan memuntahkan seluruh isi perutnya. Abu Bakar mengatakan,

Andaikan makanan itu tidak bisa keluar kecuali ruhku harus keluar (mati), aku akan tetap mengeluarkannya. Ya Allah, aku berlepas diri dari setiap yang masuk ke urat dan yang berada di lambung. (HR. Bukhari, 3554).

Kisah yang lain,

Abu Said al-Khadimy (ulama mazhab Hanafi, wafat: 1156H) meriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah menitipkan 70 helai kain kepada Bisyr untuk dijual di Mesir. Tidak lupa Abu Hanifah menulis surat kepadanya bahwa kain yang telah diberi tanda, ada cacatnya. Beliau juga memintanya untuk menjelaskan cacat tersebut kepada calon pembeli.

Setelah kembali ke Irak, Bisyr menyerahkan uang hasil penjualan kepada Abu Hanifah sebanyak 3000 keping dinar (± 12,75 kg emas, dengan asumsi 1 dinar=4,25 gr).

Lalu Abu Hanifah menanyakan kepada Al Bisyr, ‘Apakah satu kain yang cacat telah kamu jelaskan kepada pembeli saat menjual?

Bisyr menjawab, “Aku lupa”.

Syahdan sang imam (Abu Hanifah) berdiri, lalu mensedekahkan seluruh hasil penjualan 70 helai kain tersebut. Sebuah nilai yang sangat besar, 12,75 kg emas.

Untuk istri, Bantulah sang Suami untuk Mencari Nafkah yang Halal

Menyadari keselamatan nafkah keluarga ada di tangan suami, selayaknya setiap wanita berusaha memotivasi suaminya untuk mencari rezeki yang halal. Tunjukkan sikap qanaah (merasa cukup dengan apa yang halal) dan bukan menjadi tipe penuntut.

Bisakah Anda memahami, salah satu faktor suami Anda rela untuk bergulat dengan kerasnya hidup adalah dalam rangka membahagiakan Anda dan keluarga. Bila perlu, dia akan berikan seisi dunia ini kepada Anda, agar Anda bisa merasa bahagia bersamanya. Tak heran, sebagian lelaki pecundang, yang merasa tertuntut untuk membahagiakan keluarga, harus tega-tegaan merenggut harta haram, demi mendapatkan target kebahagiaan yang diharapkan. Dari pada pulang dengan disambut wajah cemberut sang istri, lebih pulang dengan harta haram.

Qanaah, itulah kata kuncinya. Merasa cukup dengan yang halal, itulah intinya. Letakkan arti kebahagiaan itu di hati Anda, bukan di mulut dan perut Anda. Karena kesenangan dengan stAndar mulut dan perut adalah ciri khas binatang.

Dulu para wanita, melepas kepergian suaminya yang hendak berangkat mencari nafkah dengan nasehat yang indah. Kalimat menyejukkan yang memberikan semangat luar biasa bagi sang suami untuk mencari nafkah dengan cara yang tidak melanggar syariat. Ketika sang suami hendak berangkat, mereka berpesan,

Wahai fulan (suamiku), berilah makanan yang halal bagi kami. Kami sanggup untuk menahan diri dengan bersabar dalam kondisi lapar. Namun kami tidak sanggup untuk bersabar dari neraka dan murka al-Jabbar (Dzat Yang Maha Mutlak Ketetapan-Nya).

Sikap semacam inilah yang selayaknya Anda tiru… mereka wanita-wanita sholihah, calon-calon bidadari surga. Menghiasai kecantikan dirinya denagn kecantikan akhlaknya. Betapa bahagianya sebuah keluaga dengan kehadiran mereka di tengah-tengah mereka. Tidakkah Anda ingin menjadi seperti dari mereka…?

Masih ada waktu untuk bertobat. Masih ada kesempatan untuk memahami transaksi riba dalam bisnis beserta turunannya. Pastikan setiap keringat yang Anda keluarkan untuk mencari nafkah keluarga bernilai berkah.

KERA NGALAM NADE..!


Arek Malang Edan! itu basa walikan-nya, Besok pagi ada seminar Pengusaha Tanpa Riba di Hotel Haris, gaya promosi cah Arema itu edan dan kewanen, kendel.. Singo Edan tenan!! Saya angkat tangan deh.. Ngeluss dodo.. Eh dada!

Syiarnya gak nanggung-nanggung, memasang baliho besar di jalan-jalan yang membuat shock banyak orang, bahkan ditelpon intel.. Setelah dijelaskan bahwa itu hadist Nabi malah akhirnya pak intel ikut join di Group WA Pengusaha Tanpa Riba, hehe..

Kata mas Ryan dan Mas Musa pentholan di sana, buanyak pengusaha di Malang yang tersadarkan. Dan semua berazam untuk membersihkan diri dari jeratan riba baik dalam usaha maupun kehidupan pribadi.. Walaupun 1 baliho yang dianggap sensitif diturunkan tadi sore, belum semua orang sanggup menerima.. Shock!

Kata mas Musa.. "Kami malah berharap banyak yang tersadarkan dengan baliho itu dan mau mencari tau apa itu Riba.."
Edaan!

Selain itu..
Makin banyak kisah-kisah ajaib yang jadi testimoni, seperti sebuah catatan ini dari pengusaha yang tobat riba, sayang untuk diliewatkan. Selamat membaca dan men-share...
----------------------------
"...SETELAH SAYA TAUBAT RIBA, BISNIS SAYA MELESAT..!"

(RIBA = Rusak Iman Bisnis Ancur)
Mentor bisnis saya, yaitu Bapak Purdi E. Chandra, owner Primagama Group, dulu sering menyelenggarakan seminar wirausaha dengan tema yang cukup fenomenal dan kontroversial, yaitu:
⚡”CARA GILA JADI PENGUSAHA”⚡

Didalam seminar itu, salah satu yang beliau dorong dan anjurkan adalah utang bank. Ada satu kata-kata yang masih saya ingat betul dan saya yakini kebenarannya dulu, yakni “Hutang Itu Mulia”.

Gimana gak mulia, tiap bulan kita ngasih uang ke bank, kasih angsuran dan bunga. Kan yang memberi lebih mulia dari pada yang menerima. Hmmm, masuk akal menurut saya, waktu itu.

Tapi, pengalaman mengajarkan lain. Ternyata riba itu menyengsarakan hidup saya, merendahkan saya di mata keluarga, dan menghinakan saya dihadapan masyarakat.

Lebih dari 13 tahun saya terjerat riba, yang akhirnya saya pun cabut dan komitmen untuk lepas dari riba. Diluar dugaan, tidak lama kemudian, mentor bisnis saya Bapak Purdi E. Chandra ternyata juga mendeklarasikan taubat riba, bisa dilihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=PS9SI20oKWM

Banyak pengusaha-pengusaha pemula yang masih bersikeras, tanpa bank mereka tidak bisa berkembang. Tanpa bank, darimana mereka mendapatkan modal.
Tanpa bank, bagaimana bisnis mereka bisa diselamatkan.

Kalau ingat mereka yang ngeyel2 ini, saya seperti bercermin dan melihat diri saya sendiri beberapa tahun yang lalu. Tanpa bank, gimana bisnis saya bisa berkembang, atau minimal masih bertahan.

Akhirnya, setelah saya taubat riba, justru yang terjadi, bisnis saya melesat. Saya membangun proyek property yang pendanaanya tidak dari bank dan skema kredit/KPR-nya juga tanpa bank.

Di bulan pertama jualan property, saya berhasil menjual 23 unit property yang menghasilkan profit Rp.3,5 Miliar, dan dalam setahun aset property saya meningkat menjadi Rp.10 Miliar. Saat ini proses pengembangan property lagi senilai Rp.40 Miliar. Dan semuanya, enaknya, ga perlu ngemis-ngemis minta diutangin bank.

Guru saya Bapak Heppy Trenggono, terjebak utang Rp.63 Miliar. Begitu taubat riba, dan transaksi bisnis pertama tanpa riba tanpa utang yang beliau bukukan adalah Rp.500 miliar, dan sekarang perkebunan sawitnya yang diperoleh dengan tanpa riba mencapai aset Rp.6 Triliun rupiah dibawah bendera PT. Balimuda Group. Beliau mendirikan IIBF (Indonesia Islamic Business Forum), merupakan wadah untuk menggembleng ribuan pengusaha2 pejuang anti riba.

Sahabat saya Tanto Abdurrahman dari Yogyakarta, ketika berumur 23 tahun sudah terlibat riba Rp.53 miliar. Begitu taubat riba, sekarang beliau memiliki berbagai usaha seperti pertambangan, tambak, percetakan, Biro haji Umroh, dll. Beliau sekarang juga mengelola 32 pondok pesantren tahfidz Qur’an dengan ribuan santri.

Ada lagi, mas Saptuari Sugiharto dari Jogja pemilik Kedai Digital, Pemenang Wirausaha Muda Mandiri, pengusaha muda, penulis buku, dan provokator bisnis yang sudah terkenal diseluruh Indonesia, juga sekarang menjadi pejuang anti riba yang tidak kenal lelah.

Ada lagi Bapak SAMSUL ARIFIN SBC, seorang mantan CEO perusahaan multinasional, melalui berbagai seminar wirausaha dengan gerakan #PengusahaTanpaRiba berhasil menggebrak dan menyadarkan ribuan pengusaha2 Indonesia untuk cabut dari riba selamanya.

Masih banyak orang-orang hebat yang sekarang menjadi pejuang-pejuang anti riba.

Masih ragu, bisnis tanpa utang bank itu bisa?
Masih memilih menggantungkan nasibmu pada utang bank?
Silakan, itu hak anda. Silakan nikmati saja hari-hari melihat kalender, menghitung hari jatuh tempo angsuran.

Mengingat ketika saya dibangkrutkan 12 kali karena riba, saya sangat bersyukur sekali, ini tandanya Allah masih sayang kepada saya. Dikasih waktu untuk sadar dan bertaubat. Mungkin kalau tidak dibikin bangkrut, saya akan terlena hidup dari riba, dan mati menanggung riba.

Jadi anda yang saat ini sedang bangkrut karena riba, lihat sisi positifnya, anda sedang diselamatkan Allah, agar tidak semakin jauh terjebak riba. Anda sedang dipanggil untuk mendekat kepadaNYA. Ingat, ini cara Allah menyayangimu.

Anda yang usahanya lancar karena riba, silakan introspeksi diri, didalam keharaman tapi bisnis anda dilancarkan. Apakah ini tanda-tanda Allah sudah mengabaikanmu? Jangan-jangan Allah sudah tidak mencintaimu?

Ingat sajalah Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Qiyamah: 36)

Iya, semua ada pertanggung jawabannya. Jangan anda kira, Allah akan lupa menghisab, menghitung dan memberikan balasan untuk setiap rupiah uang riba yang kau makan beserta anak dan istrimu.

Jika peringatan ini telah sampai kepadamu dan kau memilih untuk menolaknya, silakan saja. Tapi ingatlah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR. Muslim)

Mungkin ada yang menolak dengan mengatakan:”Negara aja punya utang, ratusan juta orang juga punya utang!”

Ingatlah, banyak orang yang melakukan bukan menjadi dasar bahwa hal tersebut adalah kebenaran. Ibarat seluruh manusia di dunia melakukan riba, maka tidak akan menjadikan riba itu menjadi halal untukmu.

Allah telah memperingatkan :
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am 116)

Jadi, silakan! Apakah anda akan mengikuti kebanyakan orang yang setuju dengan sistem ribawi ? Ataukah anda memilih kembali ke jalan yang Allah ridhai ?

ATURAN MAIN DALAM UTANG PIUTANG..


Islam tidak melarang adanya utang, yang larang keras dan diharamkan adalah RIBA (Semua utang dengan kelebihan bayar/manfaat). Walaupun jelas siapapun pasti tidak mau punya utang dalam bentuk apapun.. Karena Nabi sudah mengingatkan, "Utang membuat kegelisahan di malam hari dan kehinaan di siang hari", apalagi utang RIBA.. Kehinaan dan kegelisahannya bisa level kuadrat!
Hebatnya, dalam masalah utang ini, islam memberikan pagar-pagar yang sangat jelas untuk diikuti agar tidak dilanggar dan tidak merusak silaturahmi..


Susah? Hehe saya pun mengalami.. Sampai tahun 2011 ada 13 orang yang berutang kepada saya malah gak ada kabarnya. Saya yang mengutangi, saya yang dijauhi.. Uangnya gak kembali, putus juga silaturahmi. Fiuuuh!!
Moment itu yang saya jadikan titik balik sebuah prinsip, saya tidak ada memberi utangan lagi.. Jika pas ada membantu saja secukupnya.

Nasehat dari pak Ustadz, jika piutang yang dulu belum terbayar kita ikhlaskan lebih baik diikrarkan kepada orang yang berutang kepada kita, biar akadnya jelas, dari utang jadi sedekah.. Walaupun kadang agak sulit juga, biasanya yang hobinya ngutang terus menghilang, nomer HP gonta ganti gak jelas juntrungan! Hehe..

Silahkan dipelajari adab-adab utang di bawah ini, saya share dari group kawan-kawan yang sedang hijrah:

1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282)

2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang.
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا . رواه ابن ماجة 2410
"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI." (HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)

3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ " يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ " . رواه مسلم 1886
"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang". (HR Muslim)

4. Jangan merasa tenang kalau masih punya utang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ " مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ " . رواه ابن ماجة 2414
"Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah ~ shahih)

5. Jangan pernah menunda membayar utang.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ " مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ ". رواه البخاري 2287 ، مسلم 1564 ، النسائي 4688 ، ابو داود 3345 ، الترمذي 1308
"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar utang.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ " أَعْطُوهُ فَإِنَّ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ أَحْسَنَهُمْ قَضَاءً ". رواه البخاري 2392 ، مسلم 1600 ، النسائي 4617 ، ابو داود 3346 ، الترمذي 1318
"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ " أَدْخَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ رَجُلاً كَانَ سَهْلاً مُشْتَرِيًا وَبَائِعًا وَقَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا الْجَنَّةَ " . رواه ابن ماجة 2202 ، النسائي 4696
"Allah 'Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang." (HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

8. Jangan pernah meremehkan utang meskipun sedikit.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ " نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ ". رواه الترمذي 1078 ، ابن ماجة 2506
"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan." (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang memberi utang.
قَالَ " إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ ". البخاري 2397 ، 833 ، مسلم 589 ، ابو داود 880 ، النسائي 5472 ، 5454
"Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar." (HR Bukhari dan Muslim)

10. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya.
...وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا... سورة الإسراء 34
"... Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban .." (QS Al-Israa': 34)

11. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah memberi utang.
وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ " . رواه النسائي 2567 ، ابو داود 5109
"Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya." (HR An-Nasa'i dan Abu Dawud)

-------------

Tetap azzamkan hidup tanpa utang! Azzam... Cita-cita yang mentok dan full power untuk hidup zero utang! Bangun pagi... Subuhan... Gak mikir utang sama sekali.. Pikiran seger, tenaaang, fresh, energi penuh untuk fokus membangun usaha atau kerja dan memberikan manfaat untuk sesama..
Mainkan!!

2 HARI KYAI TAKLUKKAN RIBA

Tulisan mas Pujiono di Purwokerto.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Saya kenal dengan beliau (seorang kyai) sudah 10 tahun, satu ketika tepatnya di bulan Februari 2015 setelah saya ikut seminar Pengusaha Tanpa Riba, beliau saya ajak diskusi tentang utang dan riba, ternyata beliau punya utang ke Bank sudah 12 tahun, dan utangnya cukup lumayan sampai beliau sudah 2 tahun tidak bisa mencicil hutangnya, sudah di datangi pegawai Bank berulang kali sampai bosan katanya..
Yang dijadikan agunan adalah sertifikat rumah beliau, sampai istrinya marah kepada pegawai bank "silahkan rumahnya di sita!”
Memang kyai ini pintar saat sering saya ajak diskusi tentang utang dan riba, beliau selalu mencari dalil pembenaran, bahasa halus "the ngeyeler” hehe!
Singkat cerita tanggal 25 Februari 2016 saya ajak beliau ke sebuah acara di Jogja tema "fiqih muamalah" yang di isi Ustadz Sidiq Al Jawi, beliau mulai tersinggung… hehe! selanjutnya tanggal 28 Februari saya ajak lagi beliau di acara seminar Pengusaha Tanpa Riba di Hotel New Saphir Jogja sehari full pagi sampai sore!

Beliau merasa tertampar oleh materi Ustadz Samsul Arifin dari Syariah Business Coach, dilanjut sorenya di hajar lagi babak belur oleh pembicara tamu mas Saptuari dengan bahasa khasnya, yang membawakan materi “Kembali Ke Titik Nol” kisah-kisah nyata orang yang berubah hidupnya setelah taubat dari riba.

Setelah acara selesai kami pulang ke Purwokerto, dari lokasi acara naik bus. Sepanjang perjalanan di dalam bus beliau diam tidak keluar satu katapun, hingga kami sampai tujuan, padahal berangkatnya perjalanan 3 jam Purwokerto-Jogja naik kereta beliau full tausiyah.

Alhamdulillah kemarin jam 12 siang saya dapat berita beliau baru pulang dari bank untuk eksekusi melunasi hutangnya, entah dapat uangnya darimana, apa beliau menjual hartanya atau dapat bantuan dari saudara. Beliau dapat info kalau saya mau berangkat ke Malang, tadi jam 15.00 ketemu saya di kantor dan beliau berkata:
”Alhamdulillah Ji, utangku neng bank wis tak lunasi, lan Alhamdulillah aku oleh rezeki di wei motor Honda Supra kon dijukut siki sadurunge maghrib”.

Syukron untuk Ustadz Samsul Arifin, mas Saptuari dan teamnya yang sudah menyampaikan ilmunya, akhirnya seorang Kyai dalam 12 hari sanggup melepaskan jeratan utang dan ribanya setelah ikut acara Pengusaha Tanpa Riba.

Salam juga dari pak Kyai untuk mas Musa, mas Ryan, dan team dari Malang yang kemarin ketemu beliau, kebetulan Kyai tersebut asli Malang..

Matur nuwun..

DUA PALING ATAS ITU YANG PALING NGERI


Kalo kamu pernah sholat di Masjid Daarut Tauhid Bandung pasti melihat jamaah yang rapi mengatur alas kakinya. Sepatu dan sandal berbaris rapi, memudahkan ketika nanti diambil lagi. Walaupun tampilan seperti etalase sandal sepatu di toko bakal memudahkan orang klepto untuk memilih dan mengambilnya, hehe..

Eits walau sudah dikasih tulisan takmirnya: DILIHAT ALLAH, DICATET MALAIKAT, DIREKAM KAMERA CCTV... Pasti tetep aja ada yang ilang, ini soal mental..

Terus bagaimana dengan hidup kita kalo tulisan itu ditempel di jidat? Aaah gak ngefek.. Kalo lagi butuh... kepepet, yang bisa dicolong pun diembat! Yang bisa dikorupsi langsung disikat! Yang bisa ditilep jelas disunat!

Tapi cobalah kita masukkan tulisan peringatan itu ke hati. Bahwa hidup harus hati-hati, karena Allah selalu mengawasi..

Hukum Allah itu ada bro, keburukan akan berbalas kehancuran, kebaikan akan berbalas keberkahan..

Ayatnya ada lho, bukti kalo kita dikawal malaikat kemana-mana:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.."
(Al-Qur'an Ar-Ra`d:11)

Hari ini awal memulai hari, berangkat mencari rejeki.. Ingat Allah melihat, malaikat mencatat, gak direkam CCTV buatan manusiapun Allah punya rekamannya untuk dipertanggungjawabkan kelak..

Jangan mengambil harta yang bukan hak kita, di dunia sudah membawa bencana, di akherat bagaimana pula?

Jangan mendzolimi orang lain berbisnis dengan cara haram, ingeeet ada neraka jahanam..

Jangan mainan riba demi gaya hidup dan pamer belaka, waspada janji Allah akan memusnahkan harta riba..

Kejar terus kebaikan demi kebaikan, buat sibuk malaikat pencatat di sebelah kanan..
biarkan malaikat di sebelah kiri jadi jadi pengangguran..

Salam,

PARA PEMBURU SUBUH



Saya tanya, kita jawab bareng-bareng:
+Siapa yang memberi kita rejeki, Allah atau konsumen kita?
"Allah.."

+Yakin? Bener yakin Allah yang Maha Kaya? Allah Maha Pemberi Rezeki?
"Yakiiiinn... Seyakin-yakinnya!"

+tadi pagi subuhan jam berapa? Subuhan dimana? Jamaah atau enggak?
"Tiba-tiba hening..."

Pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim725).

Bahasa singkat namun tersirat, dua rakaat sebelum shalat subuh nilainya lebih baik dari dunia dan isinya. Orang yang bisa melakukan ini bener-bener kaya raya!!
Sebuah pesan lagi, orang yang sholat subuh berjamaah di masjid seolah-olah dia sudah sholat sepanjang malam...

Bayangkan ketika hari masih gelap, dingiiin, orang-orang ini rela ke masjid lebih dahulu, sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh, pertanda dia datang lebih dulu. Ketika Allah Yang Maha Pemilik Rezeki memanggil di pagi hari, dia berangkat menyambutnya... "ini dia Tuhanku, yang memberiku hidup hari ini, yang menjamin rejekiku hari ini.. Subuh ini kuratakan kepalaku dengan tanah hanya menyembahMu"

Tahun 2008, ada finalis Wirausaha Muda Mandiri menyapa saya di JCC senayan. Mengenalkan namanya Denni Delyandri, pengusaha muda cake pisang Villa dari Batam. Akhirnya kami bersahabat. Beberapa kali saya ke Batam, begitu juga Denni ke Jogja. Di awal usaha dulu hanya naik motor menjual kue pisang yang dibuat oleh Selvi istrinya. Dari rumah kontrakan mereka membangun bisnisnya. Jatuh bangun dijalani, susah payah dihadapi, sekarang bisnisnya merajalela dimana-mana. Cabang banyak di berbagai kota, dengan brand berbeda-beda, sebagai cake oleh-oleh dari masing-masing kota. Di Batam, Padang, Aceh, Pekanbaru, Balikpapan, terakhir dia membuat strudel di kota Malang yang langsung melejit laris manis.

Yang saya tau dari sosok sukses ini ketika saya menginap di rumahnya di Batam, dia tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah di Masjid. Bahkan ketika waktu subuh, masjid yang lokasinya jauh dari komplek rumahnya pun selalu disambangi. Naik mobil, diajaklah Fathan anak lelakinya ikut ke masjid, rutin tiap hari.
"Kamu tiap subuh gini sudah manasin mobil Den? Ke masjid jauh disana?"
"Alhamdulillah.. Sudah rutin beberapa tahun ini Sap, karena gak ada masjid di dekat sini, ya harus pakai mobil ke luar sana"

Masya Allah.. Hebatnya dia melawan kemalasan, berapa banyak yang rumahnya dekat masjid, bahkan tinggal melangkah ketika subuh pun berat menyambut panggilan Allah. Tidak heran ketika dunia seisinya menjadi tidak berharga, Allah memudahkan rejekinya. Sekali waktu saya ke Batam lagi, dia sudah menjemput dengan BMW seri terbaru miliknya..

Di lain waktu, Ustadz Yusuf Mansur bercerita di satu ceramah,
"Saya kalo di Jogja nginep di rumah Mas Jodi rasanya adem dan seneng aja.. Kalo subuh mas Jodi, Mbak Aniek, dan anak-anaknya berangkat barengan ke masjid. Hari masih gelap, orang masih banyak nyaman berselimut, mereka sudah bersama-sama menyambut panggilan Allah.. Merapat ke masjid. Seneng bener ngelihatnya"

Bener kata Nabi, dunia dan seisinya gak ada harganya, mudah bagi Allah menjadikan mas Jodi sukses dengan jaringan Waroeng Steak and Shake-nya yang rame dimana-mana.. lah tiap subuh sudah menyambut Dia Yang Maha Kaya.

Rumah saya kebetulan di bagian depan perumahan, suara gerbang yang dibuka di malam hari kadang terdengar. Sekali waktu sebelum waktu subuh gerbang dibuka, sudah ada lelaki naik motor yang membukanya, lengkap dengan baju koko, sarung dan pecinya... Aaah dia pak Fulan, pemilik dealer mobil terbesar di daerah sini.. Rajinnya dia subuhan di masjid, bahkan ketika azan belum berkumandang, dia sudah berangkat duluan.



Lain waktu saya sering melihat mas Arul dan istrinya berjalan ke masjid, kadang boncengan motor dengan mesranya di subuh buta. Juragan tempe yang punya sales hingga 30 orang lebih. Konsisten tiap pagi menyambut Yang Maha Pemberi Rezeki. Dan pesan Kanjeng Nabi benar adanya.. Dunia dan seisinya gak ada harganya, ketika Allah sudah ridho gampang bagi Allah memberi rejeki yang berkelimpahan bagi hamba-hambanya yang percaya..

Ketika minggu lalu dia lewat depan rumah menyapa, plat putih masih menempel di mobil Pajero Sport yang baru dibelinya..

Lain hari..
Lelaki itu berjalan dalam gelap sendirian dari rumahnya menuju masjid yang berjarak 200 meter, saya pernah beberapa kali memboncengkannya. Namanya Pak Pri, GM area maskapai penerbangan terbaik di negeri ini..

Adzan subuh menggema menembus kabut dan embun pagi, panggilan Illahi yang menyapa semua makhluk, termasuk semua binatang di kanan kiri sawah ini. Suara parau seorang muadzin tua, yang setiap pagi naik sepeda karatan menjemput rejekinya, dialah yang mewakafkah tanah yang sekarang menjadi masjid yang dipenuhi jamaah itu..

Dialah orang kaya yang sesungguhnya, sudah lebih dulu membangun rumahnya nanti di surga.

Sungguh saya iri kepada para pemburu subuh.. Orang-orang yang bergegas ketika Tuhannya memanggil.. Memilih meratakan jidatnya ke bumi menyembah Yang Maha Pemilik Rejeki.
Meninggalkan jauh orang-orang yang selalu terlambat, sholat subuh terburu-buru ketika matahari sudah terang benderang menggeliat..

INILAH SATU BUKTI, KENAPA RIBA DILAKNAT ALLAH DAN NABI..



Minggu pagi yang menyesakkan, pesan masuk dari Faisal salah satu kurir di #SedekahRombongan ke HP saya. Pasien diabetes akut yang baru akan kami santuni hari ini sudah meninggal dunia. Padahal baru kemarin sore dana kami cairkan agar bisa segera dibawa ke rumah sakit..


Foto yang dikirim dua hari lalu itu bikin nyesek yang melihat. Seorang ibu yang tidur di lantai, menahan sakit berbulan-bulan tidak punya ongkos berobat. Suaminya buruh bangunan dengan penghasilan yang tidak tentu dan pas-pasan. Mereka harus berutang kepada sebuah "koperasi simpan pinjam"..
Istilah yang bagus, walaupun ada istilah keren dari para mantan debt colector yang saya kenal... Apa itu? RBH "Rentenir Berbadan Hukum!" kata mereka..


Buruh bangunan itu menggadaikan rumah satu-satunya yang berlantai tanah untuk biaya berobat istrinya. Semenjak sakit dia tidak mampu lagi bekerja penuh, karena harus merawat istrinya.

Allah berkehendak, istrinya meninggal karena sakitnya. Hak Allah tentang mati yang tidak bisa ditolak siapapun. Tim #SedekahRombongan yang sudah survey ke lokasi rumahnya dapat PR baru, surat ancaman penyitaan rumah berlantai tanah itu karena utang yang senilai "hanya" 3 juta saja..

Bayangkan kejamnya riba:
Utang Pokok: 3.260.761
Bunga: 2.399.799
Denda: 2.499.325
Total Tagihan: 8.159.885!!
Astagfirullah... Ribanya (bunga dan denda) saja 4.899.124!!
60% dari total tagihan.. Gilaaa!

"Gak peduli istrimu sakit..
Gak peduli istrimu sekarat gak bisa berobat!
Gak peduli istrimu meninggal!
Gak peduli engkau buruh bangunan!
Pokoknya bayarrr!! Bayarrr!!
Atau rumahmu kami ambil!!"

Isi surat itu seperti berbicara demikian kejamnya..

Ya Allah.. Inilah bukti dari kebenaran ayat Quran dan hadist Nabi, tentang kenapa Riba diharamkan karena merenggut hingga ke sendi-sendi kehidupan..
Sudah ludes harta benda, kehilangan keluarga, harga diripun terhina dina..

Ayat Al Quran tentang riba:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰٓوا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan RIBA dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. [QS. Ali 'Imran: Ayat 130]

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّ ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْۤا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ؕ فَمَنْ جَآءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَ ؕ وَاَمْرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ ؕ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Orang-orang yang memakan RIBA tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan RIBA. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan MENGHARAMKAN RIBA. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqarah: Ayat 275]

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. [QS. Al-Baqarah: Ayat 278]

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْ ۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ Jika kamu tidak melaksanakannya, maka UMUMKANLAH PERANG DARI ALLAH DAN RASUL-NYA. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan). [QS. Al-Baqarah: Ayat 279]

Inilah hadist Nabi tentang Riba:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan RIBA (rentenir), penyetor RIBA (nasabah yang meminjam), penulis transaksi RIBA (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi RIBA. Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” [HR. Muslim no. 1598]

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda: “RIBA adalah tujuh puluh tiga dosa; dosanya yang paling ringan adalah (sama dengan) dosa orang yang berzina dengan ibunya" (HR. Ibn Majah)

Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ "Siapapun yang memperbanyak hartanya dari RIBA maka ujung akhir urusannya adalah kemiskinan." [HR. Ibnu Majah 2365]

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jangan membuatmu takjub, seseorang yang memperoleh harta dari CARA HARAM, jika dia infakkan atau dia sedekahkan maka tidak diterima, jika ia pertahankan maka tidak diberkahi dan jika ia mati dan ia tinggalkan harta itu maka akan jadi bekal dia ke neraka.”
[HR ath-Thabarani dan al-Baihaqi]

Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jauhi tujuh perkara yang membinasakan (MEMBAWA PADA KEHANCURAN), diantaranya... memakan RIBA"
[HR Bukhari 2766 & Muslim 89]

-------
"Terus ini gimana mas? Koperasi simpan pinjamnya ngejar terus.." Tanya Faisal lagi.

"Besok ajak kurir yang punya akses debt colector itu.. Nego di kantornya agar bunga dan denda dihilangkan.."

"Bawa ambulance jenazah mas?"

"Sekalian keranda dan kain kafannya.." Jawab saya sekenanya..

Minggu pagi yang miris mengiris..

BERBISNIS SEJAK MAHASISWA, PAS WISUDA BERIKAN IJAZAH DAN DUA TIKET UMROH KEPADA ORANG TUA..



Saya mengenalnya sejak 5 tahun lalu, anak muda dari Aceh yang kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Tri Wahyudi namanya, sejak kuliah sudah gatel pengen bisa punya usaha sendiri. Padahal orang tuanya di Aceh berharap dia jadi mahasiswa yang fokus kuliah saja.

"Saya malu mas kalo sudah mahasiswa terus meminta-minta pada orang tua. Umur sudah 20 tahun, masak gak bisa cari uang sendiri. Saya berjanji untuk bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu walau saya sambi dengan berwirusaha. Saya sukanya traveling, waktu itu merintis bisnis tour and travel. Saya bikin paket-paket wisata buat anak-anak SMA, mahasiswa hingga ibu-ibu pengajian. Dari tour ke Bali hingga wisata religi mengunjungi makam para wali. Saya hubungi mitra kerja yang punya bis dan armada lainnya, termasuk layanan rental mobil dengan sistem bagi hasil. Pokoknya nyaris tanpa modal.. "
Ceritanya waktu itu..

"Kamu bagi waktunya gimana waktu itu Tri, kan kuliah full juga ngejar biar lulus tepat waktu..?" Tanya saya

"Saya atur semua mas, senen-kamis itu habis kuliah saya muter nyebarin brosur, kalo ada waktu tour Jumat-Minggu saya kan libur kuliah, kalau kepepet saya minta ganti tim saya mendampingi. Jika ada yang pesen paket wisata saya siapkan data detailnya hingga pakai bis apa, saya ajak temen-temen mahasiswa untuk bantuin saya, nanti dapat fee profesional.."



"Kuliah akhirnya beres kan? Sibuk bisnis kuliah keteteran malah? Hehe.."

"Alhamdulilah selesai mas, malah pas wisuda saya kasih kejutan ke orang tua. Hasil bisnis saya sisihkan tabungannya, mereka datang dari Aceh saya persembahkan ijazah sarjana dan dua tiket umroh untuk mereka.. Waaah gak nyangka, sampai terharu benerr mereka.."

Mmm.. Luar biasa yaa, pukulan telak buat mahasiswa yang masih manja dan ngandelin orang tua. Hidup santai jauh dari rumah, berani-beraninya pacaran, pas nraktir makan masih pakai uang kiriman.... Beuuhh! Gak kereen maan!!

Dua bulan lalu saya ketemu dengan Tri Wahyudi lagi di WMM expo di Graha Sabha Pramana UGM, masih ramah dan ceriwis seperti dulu..
Obrolan kami dimulai lagi..

"Mas, saya sekarang pulang ke Aceh, usaha saya yang di Semarang sudah dikelola mitra saya, naah di Aceh saya merintis usaha serupa mas, Alhamdulilah sudah jalan juga. Naaah.. Saya juga mau bikin BMT mas, tapi bener-bener syar'i mas. Di Aceh para pedagang kecil banyak banget yang terjerat riba. Nah konsep BMT saya ini Mudharabah, bagi hasil mas.. Dan kami pantau setiap hari. Misal ada penjual ikan, kami pinjami 1 juta untuk modal, nanti bagi hasil 20% keuntungan kepada kami. Kalau rugi jualannya ya kami gak dapat apa-apa, nanti ada tim pendamping kami yang rutin berkeliling ke pasar-pasar, mengajari mereka menghitung laba, jadi bener-bener adil dan syar'i.."

"Saya yakin pasti ada jalan mas, BMT yang bener-bener syar'i, bukan sistem bagi hasil flat di depan mas.. Nanti jatuhnya riba lagi, gak ada bedanya dengan bunga bank.."

Mmmm... Luar biasa ya, kalau makin banyak anak-anak muda yang bergerak dan perduli pada sesama. Hidup yang gak egois, punya ilmu gak serakah disimpan sendiri, tapi juga dibawa untuk kemanfaatan bagi sesama..
Itulah yang bakal jadi amal jariyah nanti di akherat sana..

Bagaimana dengan dirimu?
Apakah yang sudah engkau lakukan untuk sesamamu?
Atau masih enjoy hidup manja dan belagu?

SARJANA TEKNIK SIPIL ITB, JADI TUKANG CUCI MOTOR HINGGA JURAGAN RAJA UDUK!


Dunia entrepreneur itu memang unik, kadang tampak begitu kejam, menyedihkan, diremehkan, namun dengan ketekunan jadi berujung pada sukses yang mengherankan!

Lulusan dari kampus bergengsi di Indonesia harusnya Rizal Kurniadi layak jadi karyawan di perusahaan multinasional atau di BUMN besar bagian membangun gedung megah, hotel atau jembatan layang.

ITB mewisudanya jadi Sarjana Teknik Sipil dengan IPK 3,2. Panggilan dunia wirausaha membuat Rizal memilih berjualan alat penghemat pulsa.
"Saat itu saya hanya punya hitungan di atas kertas, modal segini, untung segini. Langsung ambil keputusan tanpa menghitung resikonya. Dan benar, usaha pertama yang saya kira menjanjikan ternyata berujung pada kebangkrutan.."

Mmmm... Gak usah ngomong "kasihan yaa" itu proses, semua entreprenuer mengalami.

"Saya terus bekerja menjadi sales apartemen, kemana-mana bawa brosur yang akan saya jual. Lebih banyak yang meremehkan dibanding yang membeli, berbulan-bulan tanpa penjualan. Saya akhirnya mundur, mungkin ini bukan rejeki saya" lanjut Rijal.

"Saya memilih pulang ke Pontianak, tanpa membawa apa-apa, beberapa lama nganggur saya melihat ada kawan yang punya kafe rame, dibagian depannya ada space kosong lumayan besar. Saya minta ijin untuk membuka cucian motor sederhana disana. Jadi orang yang sedang makan di kafe itu motornya sambil saya cucikan. Saya kerjakan sendiri, saya cuci motor-motor itu, sudah hilang semua rasa malu, gak peduli dengan gelar dan ijazah Sarjana Teknik Sipil dari ITB. Makin hari makin makin banyak yang jadi langganan, saya makin kewalahan akhirnya saya mengambil kru untuk membantu saya. Usaha ini saya jalankan sampai 8 bulan, saya akhirnya menutupnya untuk mengejar impian lainnya.."

-MEMULAI BISNIS TANPA UTANG RIBA
"Masakan nasi Uduk ibu saya enak sekali, saya minta resepnya, dan saya niatkan untuk jadi usaha baru saya. Saya berdoa pada Allah agar ketemu orang yang mau membantu.
Alhamdulillah... Ada kawan lama yang jadi angel investor. Bener-bener kayak malaikat, dia memberi modal 50 juta, dan boleh dikembalikan kapan saja kalo bisnis sudah jalan tanpa bunga sedikitpun. Saya langsung bergerak, alat masak pinjam ibu, piring, gelas, meja, kursi saya pinjam bibi. Pokoknya 100 % modal dari pinjaman tanpa riba. Mungkin disitu mas keberkahannya.."

Saya tekun menyimak kisahnya waktu ngobrol di stand WMM Expo di Graha Sabha Pramana UGM 2 bulan lalu.. Seru sambil menikmati nasi uduknya dengan sambal pedas, tempe tahu teri dan ayam bakarnya.

"Saya memilih beras khusus yang bisa menyatu dengan bumbu uduknya, jadi rasanya khas. Ini 3 hari pemeran 90% saya bawa langsung dari Pontianak mas, tiap siang ngambil di bandara pakai cargo NamAir, jadi fresh, hanya tempe yang kami beli Jogja.."



"Diawal usaha saya bener-bener jadi boss dan kuli di usaha saya. Tidur di gudang beralas kardus, sebelum subuh sudah ke pasar untuk belanja bahan baku. Balik ke warung jualan sampai malam.. Berdarah-darah saya lewati, makin banyak langganan, makin banyak pesanan, sampai kami kewalahan.."

Makin seru..
"Sekarang saya sudah punya 3 warung Raja Uduk di Pontianak, sebulan punya omzet yang lumayan untuk menafkahi Karyawan saya 90 orang, dengan 400 ratus lebih ayam potong yang kami masak. Alhamdulillah ini adalah perjalanan panjang dunia entrepreneur.. Saya sudah menjalani, melewatinya, dan membuktikan bahwa usaha tanpa modal dari akad-akad riba akan banyak keberkahannya... " kata Rijal lagi..

Pertanyaan iseng saya diakhir obrolan itu..
"Dari omzet itu, dapat profit bersih berapa rata-rata Jal?"

"Sekitar 20% nya mas.."

Pasti yang baca ini langsung menghitungnya, yang gak canggih itungannya langsung ambil kalkulator, ketak ketik.. Ketak ketik.. Sok ngitung-ngitung rejeki orang, padahal diraih dengan berdarah-datah penuh perjuangan..

Laah rejekimu sudah diperjuangkan belum? Atau masih diatas dalam angan-angan tak berkesudahan?
Sampai kapaaan?

KREATIF! "KERE TAPI AKTIF" JUALAN.. AKHIRNYA JADI JURAGAN!



Hehe! Bener lho.. Kalau mau punya usaha yang sukses maka harusss mau jualan!
Gak tau ilmunya... Ya Belajar!
Gak semangat.. Ya dipaksa!
Maluu... Ya putusin urat malunya!
Minder... Buang mindernya ke got!

Tanyalah ke banyak pengusaha yang sekarang bisnisnya eksis, mereka akan bercerita proses perjuangannya.. Dari dulu kere gak punya apa-apa, jadi sekarang punya usaha.
Kalau dirimu baru gagal sekali dua kali sudah ngeluh berulang kali, apa kata dunia?!

2010 lalu ada seorang produser di Metro TV meliput bisnis saya di Jogja, namanya Arnas.. Bercerita kegalauannya jadi karyawan di televisi yang kerjanya diporsir siang malam. Saya tantang dia untuk berani buka usaha sendiri..

Orang-orang yang berani menerima tantangan itu gak banyak ngomong, sekali sumbu dinyalakan langsung.. WUUUUSSS!! DUAAARRR!!

Beda sama looser, lebih banyak ngeluh, ngeles, mencari alasan bahwa dia memang orang yang tidak mampu, tidak berdaya, tidak punya modal, golongan fakir miskin yang layak dikasihani, padahal bisa fesbukan dan jago selfian..
Ngeluuuuh teruss!!

What you think it will happen...
"Aku ini seperti apa yang hamba-Ku sangkakan kepada-Ku" kata Allah begitu tuh..



Jadinya gini:
Aku gak bisa jualan... (Yess engkau memang gak bisa jualan!)
Aku ini miskin.. (Yess engkau memang miskin)
Aku ini gak punya modal.. (Yess engkau gak bakalan punya modal!)
Usahaku gak bakal suksess.. (Yess memang tak akan suksess)

Allah tinggal meng-iyakan! Maka kun fayakun.. Semua pikiran buruk itu akan jadi kenyataan!

Beda dengan FIGHTER! Mereka punya visi dan langit yang bersatu.. Kun Fayakun! Jadilah.. Berbaik sangka pada Allah!

"Ya Allah Engkau Maha Kaya, kuatkan aku di usahaku, berkahi dengan rejeki halal berlimpah, hingga aku bisa menafkahi anak-anak yatim di sekitarku!"

Jadi tuh! Jadi! Berbaik sangka kepada Allah... maka Allah tinggal ketuk palu, kirim malaikat, dan pintu-pintu kemudahan akan terbuka!

Arnas yang kreatif, kemarin sore dia ngontak saya.. Usai resign dari produser di Metro TV dia memulai usaha, dari Rumah Madu, PH, dan yang terbaru adalah BangNana Chips. Dalam Sebulan sudah minimal 14.000 kemasan terjual.. Sadizz!!

Mau tau visi dia?
"Saya bikin program Gerakan 500 mas! Tiap beli Bangnana chips maka bersedekah 500 rupiah untuk pembangunan Desa Quran di Jawa Barat.."

Kun Fayakun! BOOOM!
Orang-orang positif akan dimenangkan oleh Allah!

Bagaimana denganmu kawan?
Sudah kreatif menuju jalan jadi juragan?
Atau masih terus jadi pecundang yang tiap hari ngeluh sebagai orang kalah yang butuh belas kasihan?

KETIKA PARA BANKIR PENSIUN DINI



Bulan Agustus 2015 lalu saya diundang untuk mengisi seminar di sebuah bank swasta ternama di Indonesia. Sejak berhijrah meninggalkan riba, saya harus mulai memilih acara apa yang pantas saya isi. Gak semua disikat dan diembat hehe.. beberapa kali saya menolak mengisi seminar di bank karena temanya yang gak sreg di hati, seperti memberi motivasi untuk bagian kredit dan pelayanan agar mencapai target yang ditentukan! wataaaww… hehe, masak saya yang sering ngajak orang meninggalkan riba, sekarang justru memberi motivasi kepada mereka yang menawarkan riba.. nabrak dong! hehe..

Kalau seminar untuk para pensiunan bankir saya masih mau berangkat mengisi, ini ladang saya untuk bisa syiar secara halus disana. Walaupun mereka bankir, ketika pensiun mau memulai usaha saya tegas mengajarkan jangan pernah utang ke bank! hahaha.. eh malah ada beberapa yang japri tuh usai acara, mereka setuju untuk tidak utang ke bank. Sampai sekarang saya masih rutin mengisi seminar untuk calon pensiunan di beberapa bank BUMN.

Naah waktu seminar di hotel Santika Jogja waktu itu gantian saya yang kaget waktu masuk ruangan, ada 38 orang yang wajahnya masih segar bugar, belum ada yang ubanan seperti usia pensiun pada umumnya yang berkisar 55 tahun.

“Lhoo.. masih muda semua?! gak salah ini mau pensiun dini??” saya membuka acara untuk mencairkan suasana.
“benerrr… betuuul…” jawab mereka bersahutan sambil tertawa
“emang gak enak ya kerja di bank? masih seger-seger begini sudah keluar.. Kan gaji dan bonusnya gedee!” lanjut saya,
akhirnya suasana langsung cair saat ini..

Ternyata mereka adalah karyawan yang mengambil program pensiun dini, usia mereka dari 32 tahun sampai 40 tahun, bank ini baik hati membuatkan program pendampingan sebelum pensiun dini, dan diarahkan mereka membuka usaha sendiri.

Saya memulai materi seminar dengan tema entrepreneur, saya kasih contoh puluhan bisnis real yang ada di sekitar agar menarik perhatian, bahwa di luar sana banyak orang-orang kreatif yang bisa survive dengan membuka usaha sendiri. Usia bukan hambatan, Colonel Sanders pun memulai KFC di usia 60an tahun, hingga meninggal di usia 93 tahun, apalagi ini umur 30-40 an tahun, jalan masih panjang, masih darah segar!

Ketika sesi tanya jawab saya bertanya alasan kenapa berhenti bekerja di bank ini, mayoritas menjawab ingin mandiri dan buka usaha sendiri, ada seorang ibu yang kelihatan lebih senior akan pulang ke Semarang dan memilih untuk mengelola warung siomay milik keluarganya yang sempat terbengkalai. Ada yang dari Jogja, mundur dari bank dan akan berbisnis kerajinan yang akan disupply ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Ada juga yang merintis bisnis laundry kiloan.. semua sudah punya rencana bisnis masing-masing, dengan meninggalkan pekerjaan di bank.

Seminar itu saya akhiri jam 3 menjelang Ashar dengan memberikan konsep HIDUP MANFAAT, bekerja yang bukan asal bekerja tapi mengejar manfaat, agar cita-cita ‘khairunnas anfa uhum linnas’ nya tercapai..

Bener kan memang kata Buya Hamka, kalau hidup sekedar hidup babi di hutan juga hidup.. kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja. Dan kita adalah manusia bukan babi.. juga monyet! maka kejarlah manfaat.. dapatkan kerja dan usaha yang berpahala.

Usai foto bersama saya pamit, beberapa peserta mengejar saya hingga lobby depan, mereka berbisik..
“mas tadi ada HRD-nya disana gak enak, alasan terbesar untuk resign sih karena takut dosa riba mas…”

ciiiyeeeee… ciyeee.. malu-malu akhirnya ngaku!

BANK OH BANK... ANTARA CINTA DAN GALAU



Entah sudah berapa puluh kali saya menjadi tempat curhat kawan-kawan yang galau kerja di bank, mereka rata-rata sama keluhannya, bukan soal gajinya, tapi soal ketenangan hatinya.
Saya sebagai nasabah pun merasakan kegalauan yang sama. Di lain sisi tidak mungkin hidup tanpa bank di jaman modern seperti ini, namun di sisi lainnya miris dan takut dengan praktek riba dalam akad utangnya yang jelas-jelas dilarang oleh agama... Agama itu berarti perintah Allah dan rasulnya lho..

Saya ingat sekitar tahun 1984, saya diboncengkan ibu dengan sepeda dari sebuah dusun di Berbah hingga ke Kalasan Jogja untuk mengambil wesel kiriman dari Ayah saya di kantor pos. Ibu mengayuh sepeda 20 kilometer pulang pergi dengan saya yang memeluk pinggang ibu di boncengannya. Sampai kantor pos, ibu saya menyerahkan bukti wesel yang diambil dari pak Dukuh, tandatangan.. lalu uang 200 ribu diterima, itulah sebagian gaji ayah saya sebagai tentara di Jakarta. Kami pulang, sepeda tua itu kembali berjalan pelan.. Menempuh berkilo-kilo lagi terseok-seok demi sebuah uang kiriman..

Bayangkan dengan jaman sekarang, ketika jaman begitu canggih, bank tumbuh dengan luar biasa lengkap dengan semua fasilitas yang sangat memanjakan nasabahnya. Mau kirim uang kemanapun tinggal pakai mBanking di HP, dalam hitungan detik.. Wusss uang 5 juta di Bantul bisa terkirim ke Tarakan Kalimantan Utara..

Wuss.. Uang 300.000 dari pembeli di Tulungagung terkirim seketika kepada penjualnya di Cirebon.

Wusss wusss.. Uang bayar kuliah 3 juta terkirim dari orang tua di Merauke, kepada anaknya yang jadi mahasiswa di Malang..

Wusss.. Wusss.. Wusss.. Sambil nongkrong di WC kita bisa transfer beli HP via website jual beli, si penerimanya duduk manis di meja kerja..

Dengan semua fasilitas bank seperti itu yang jasa transfernya sangat canggih, pasti kita mau membayar dengan ikhlas untuk biaya bulanannya juga biaya transfernya. Bank sebagai mitra kita, seperti kantor pos di jaman dulu ngirim wesel.. Akadnya jasa/ijarah/ujroh, pemasukan halal bank dari nasabahnya..
Sungguh kita cinta bank dengan itu semua..

Dibalik itu semua, kita juga jadi galau dengan bank.. Ketika saat ini para ustadz, kyai, ulama yang paham benar fiqih muamalah lulusan dari kampus-kampus islam di Timur Tengah yang bermunculan di Youtube. Mereka tidak mendapatkan tempat di TV-TV nasional, namun dakwah mereka di youtube dan website lainnya menampar pipi kita kanan kiri, ketika sudah mengingatkan bahaya dan dosa riba yang mengepung kehidupan kita..

Astagfirullaah...

Bisakah di tahun 2016 yang sudah modern ini kita bersih dari riba?
Cerita pak Heppy Trenggono di sebuah tulisan menarik, ketika ada kyai di Banten sangat menjauhi riba, hidup dan makan hanya dari menanam padi dan sayur di kampungnya, bahkan tidak mau menerima pemberian apapun dari orang yang datang kesana..

Apa kita bisa?
Mungkin ada yang nekat.. Hidup di lereng gunung, makan dari semua yang ditanam atau berburu binatang.. Pantang ke pasar untuk belanja dengan uang.. Waduh!
Saya pun kalau disuruh begitu gak bakal mau.. Malah saya yang disantap duluan.. Ndaging jeee!

Sebuah hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang MEMAKAN RIBA. Yang tidak makan secara langsung, akan TERKENA DEBUNYA.” [Hr. Nasa`i, no. 4455]

Sedangkan yang memakan RIBA langsung, inilah hadistnya..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan RIBA (rentenir), penyetor RIBA (nasabah yang meminjam), penulis transaksi RIBA (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi RIBA. Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.”
[HR. Muslim no. 1598]

Duuuh.. Bukan hanya yang ngambil riba ternyata, ini nusuk kita semua: kawan-kawan yang kerja di bank, kita selaku nasabah yang utang, saksi transaksi utangnya, notaris sebagai pencatat akadnya..
Siapa yang gak gelisah coba? Hiks!

Apalagi kalau ketampar dengan hadist ini:
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah bersabda: “RIBA adalah tujuh puluh tiga dosa; dosanya yang paling ringan adalah (sama dengan) dosa orang yang berzina dengan ibunya" (HR. Ibn Majah)

Huwaa..wa wa.. Makin mewek dan takut!
Ini aturan Allah bro, yang punya langit dan bumi, bukan aturan undang-undang buatan DPR yang ribut terus pas rapatnya.

Detailnya ada disini: FATWA MUI No 1 tahun 2004 tentang Haramnya Bunga dalam praktek Bank-Asuransi-Leasing-PasarModal-Koperasi-Individu (rentenir) ⇨ http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/32.-Bunga-InterestFaidah.pdf

------------
Terus gimana mas menyikapinya?
Dalam sebuah kajian saya hadir langsung, ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan: sebagai muslim kita wajib berusaha keras untuk jadi orang yang kena debunya saja, kena cipratan yang tidak kita inginkan. Mau ngeles juga susah. Pokoknya tidak jadi pemakan langsung. Masa yang disampaikan dalam hadist Nabi itu sudah datang.. Dosa riba sangat besar, namun kita akan susah menghindar bahkan debunya pun kita tetap kena..

Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan dalam sebuah tulisan di web konsultasisyariah.com, tentang hukum menabung di bank, yang dirangkum dari penjelasan banyak ulama seperti ini:

1. Ulama sepakat bahwa bunga bank adalah riba yang haram.
2. Ulama sepakat terlarangnya menabung untuk tujuan membungakan uang. Karena sama halnya dengan melakukan transaksi riba.
3. Pada asalnya, dilarang menabung di bank, meskipun tanpa bermaksud mengambil bunganya. Karena menyimpan uang di bank sama halnya membantu mereka untuk melakukan transaksi riba.
4. Ulama memberikan pengecualian bolehnya menabung di bank, dengan dua syarat:
* Adanya kebutuhan yang mendesak
* Tidak mengambil bunganya

5. Batasan kebutuhan mendesak yang membolehkan menyimpan uang di bank adalah adanya kekhawatiran terhadap keamanan harta nasabah, jika tidak disimpan di bank.

6. Kebutuhan mendesak antara satu orang dengan yang lainnya, berbeda-beda. Karena itu, batasan ini tidak berlaku umum.

7. Dibedakan antara hukum membuka rekening di bank untuk memanfaatkan jasa bank, dengan menyimpan uang di bank.

8. Dibolehkan membuka rekening di bank untuk memanfaatkan jasa bank yang halal, seperti transfer gaji atau yang lainnya.

9. Pihak yang mendapatkan transfer gaji dari bank, diharuskan segera mengambil uang tersebut dan tidak mengendapkannya di bank. Kecuali ada kebutuhan yang mendesak, sebagaimana keterangan sebelumnya.

10. Tidak dibolehkan menabung di bank dengan tujuan mendapatkan bunga, untuk disedekahkan atau diinfakkan ke jalan yang benar. Karena ini sama halnya dengan beramal dengan cara bermaksiat.

Penjelasan detailnya bisa dibaca disini:
Https://konsultasisyariah.com/10579-hukum-menabung-di-bank.html

Pertanyaan lanjut, kalau semua resign dari bank terus yang melayani kita di akad jasa kayak transfer siapa mas?
Naaah.. Itupun bikin galau, karena jawabannya mengarah pada bank yang dibangun oleh sistem ekonomi kapitalis di negara yang kita tinggali. Tapi bukan tidak mungkin negara akan merespon lho, ketika buanyaak masyarakat gelisah, undang-undang perbank-kan akan direvisi. Bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sekarang 9% bisa makin turun jadi 2% pertahun kayak di Malaysia atau Jepang (dari tulisan yang pernah saya baca), syukur-syukur malah bunganya NOL! Hehehe..

Coba kamu ketik di google: Laba bersih bank A,B,C. Jangan kaget.. Setahun mereka bisa punya laba sampai 25 trilyunnnn!!
Kalau ditulis gini: 25.000.000.000.000!! Banyak banget tuh nol nol nol nya.. Dan ada duit kita tuh yang kerja keras bayar cicilan tiap bulan

Terus kalau bunga bank Nol, pemasukan bank darimana dong?
Jelasss laba bank akan turun drastiss... Mereka hanya dapat uang jasa dari biaya admin tabungan bulanan, dari jasa transfer, jasa ATM, jasa Payroll, sewa depositbox, jasa ecommers dll..
Dan pasti dengan laba yang turun drastis, bank mungkin tidak akan bisa ngasih fasilitas lengkap dan canggih seperti yang selama ini kita nikmati..
Dilema dan galau kan?

Terus gimana mas enaknya?
Kalau saya tetep ngikuti saran para ulama saja, menjadikan bank sebagai mitra jasa.
Bank konvensional untuk jasa transfer, kita sah dan rela bayar biayanya. Kayak bayar biaya wesel di kantor pos dulu..
Bank syariah kita gunakan untuk menabung, memilih tabungan wadiah tanpa bunga.

Terus kalau nabung di bank syariah apa ada jaminan uang kita gak diputer oleh mereka buat utangan juga?
Jawaban Ustadz Ammi Nur Baits waktu itu:
"Bukan menjadi urusan kita lagi, karena akad kita menyimpan dengan bank, soal mereka menggunakan untuk yang lain sudah menjadi aturan main sistem bank, kita sebagai nasabah tidak punya kuasa merubahnya, karena bola di tangan pemerintah dan pembuat aturan perbankan"

Kalau kamu tanya saya lagi kelanjutannya, saya pun tidak bisa menjawabnya.. Karena sampai hari ini pun saya masih seperti kamu, antara cinta dan galau dengan bank..

ASIKNYA MEREKA MENAGIH UTANG



Siang tadi saya makan sendirian di sebuah warung di pinggiran Jogja, meja di depan saya ada dua lelaki berambut cepak sedang mengobrol sesuatu. Suara mereka begitu keras mengobrolkan soal kredit mobil, plafon, cicilan, take over, dan semua yang berbau kredit.

Di mejanya ada satu bundel kertas, saya tidak tau apa isinya, sampai seorang dari mereka membolak-balik lalu mengambil telponnya. Mengeraskan speakernya agar didengar oleh orang di depannya. Saya yang hanya berjarak 2 meter jelas ikut mendengarkannya..

"Selamat siang ibu, kapan livinanya dibayar bu? Sudah jatuh tempo bulan ini.."
"Iya pak, kami sedang carikan dananya segera. Kalau sudah ada kami transfer pak.."
"Belum ini yang elf juga belum dibayar lho bu sudah mau akhir bulan, gimana nih bu? Apa perlu kami datangi ke rumah saja?"
"Jangan pak... Secepatnya kami carikan dananya.. Percaya pak dengan saya"
"Benar lho bu, kalau mundur terus mobil kami tarik saja.."

Telpon ditutup, pelayan datang membawakan hidangan dua porsi ayam bakar yang tampak lezat dari depan. Dengan santainya mereka membolak-balik kertas itu sambil mulai memakannya, sebentar lagi di ujung sana akan ada penerima yang kepalanya senuuutt.. senuutt.. ditagih utang di waktu makan siang.

Ketika saya berjalan ke kasir, saya melirik keras itu, deretan nama-nama, alamat dan nomer telpon berlembar-lembar.
Aaaah.. Mungkin mereka yang bulan ini masih telat bayar cicilan..

Saya ingat dulu ada kenalan yang sering mengisi seminar bisnis dengan label cara sukses! Ketika sekali waktu kami bertemu dia menunjukkan foto-foto di HPnya, saya memegangnya dan menggeser-geser layarnya, tiba-tiba sebuah SMS masuk yang disetting muncul di layar depan:
"Pak, cicilan mobil anda sudah 2 bulan belum dibayar.. Kami tunggu segera untuk pembayarannya!"

Antara kaget dan menjaga imagenya saya close SMS itu, HP saya kembalikan seolah-olah saya tidak tau. Di depan rumah ada mobil mulus yang selama ini jadi simbol kesuksesannya..

Hehehe..
Beginilah dunia kita saat ini, memaksa sesuatu yang sebenarnya belum layak dan pantas kita miliki, hanya agar tampak kaya dan sukses, kredit mobil gonta ganti pun dijabani..
Pakai sekarang, urusan belakangan..
Yang penting tampak kaya..
Dan gak kalah dengan tetangga..
Terusss berlomba-lomba pamer harta dunia..
Padahal tiap bayar pusing ini kepala!

Mungkin sebuah data yang saya baca benar, mayoritas mobil dan motor di jalanan adalah kreditan..

Aah gak usah mbahas soal riba, lain kali sadja..

SOLUSI PINJAMAN TANPA RIBA BERBASIS KOMUNITAS DAN SILATURAHMI


Ini bukan arisan yaa.. catet, bukan arisan. Kalau denger acara kumpul bareng bakal terbersit "waaa pasti ada arisannya nih!" Kapan dapetnya bergilir nunggu bertahun-tahun.. sampai ngampet hehe

Silaturahmi membuka pintu rejeki..
Bener banget tuh, orang yang setiap hari bertemu dengan banyak orang, kemana-mana punya teman, pas butuh gampang banget ada yang membantu. Beda dengan yang setiap hari hanya nongkrong di kamar aja, gak gaul.. Sekali punya masalah kelimpungan gak kenal siapa-siapa..

Berikut langkah-langkahnya,
1. Kumpulkan 10 orang yang akan menjadi anggota Kelompok Permodalan (PokDal). Jangan asal comot, pilih anggota yang sevisi, yang punya komitmen dan track record yang bagus. Kalau semua statusnya punya usaha, maka harus terbukti usahanya eksis dan berjalan.
2. Bikin group WA atau Telegram yang jadi tempat kumpul online. Jadikan tempat untuk mastermind bisnis juga. Kalau ada acara kumpul bersama di rumah salah satu anggota dia yang menjamu, kalau kumpul di satu tempat makan, bayar sendiri-sendiri. Biasakan mandiri dan gak cari gratisan!
3. Pilih seorang ketua, bendahara dan sekretaris. Bergilir misal tiap tahun ganti kepengurusan.
4. Bikin satu rekening bersama, yang bisa diakses oleh semua anggota. Dalam 24 jam dana terpantau bersama.
5. Bikin kesepakatan, dari 10 orang ini tiap bulan ada simpanan wajib. Nilainya di sepakati. Bisa 200 ribu, 500 ribu, atau 1 juta. Nilainya harus sama, semakin besar semakin bagus, asal tidak memberatkan anggota lainnya.
6. Misal contoh 1 orang simpanannya disepakati 1 juta/bulan. Maka dalam 1 bulan terkumpul 10 juta, 2 bulan ada 20 juta, 3 bulan 30 juta, 4 bulan 40 juta, 5 bulan 50 juta dan seterusnya..
7. Bikin aturan main, hanya anggota PokDal yang boleh meminjam dana. Kebutuhan dana juga ditentukan: untuk modal usaha jangka pendek dan untuk pinjaman darurat. Tidak boleh dana dipinjamkan untuk kebutuhan konsumtif, misalnya beli motor baru atau HP baru..
8. Pinjaman Modal Jangka Pendek (PinMoJaPe) diberikan kepada anggota untuk modal bisnis dalam waktu maksimal 2 bulan. Akadnya bisa pinjam tanpa bagi hasil, atau sekalian dengan mudharobah (bagi hasil) 30% dari total keuntungan. Jadi misal ada anggota meminjam 10 juta untuk mengerjakan sebuah proyek, dalam waktu satu bulan untung 5 juta.. Maka yang 1,5 juta diberikan bagi hasilnya ke Pokdal, modal yang 10 juta juga dikembalikan. Asetnya nambah kan jadinya. Kalau rugi? Bisa disepakati modal bisa dikembalikan bertahap sampai 10 juta terkumpul. Ini harus disepakati bersama, peminjampun wajib berkomitmen agar usahanya bener-bener dikelola dengan baik agar tidak merugi. Proposalnya harus jelas dengan perhitungan yang matang untuk didiskusikan di group PolDal itu.
9. Pinjaman Darurat (PinDar) bisa diberikan untuk anggota jika butuh dana kesehatan, misal keluarga ada yang sakit butuh dana 3 juta, maka dana dipinjamkan dan diberi kesempatan 1 bulan untuk mengembalikan. Bisa juga uang hasil usaha dari mudharobah tadi dikumpulkan, jika ada anggota yang darurat bisa diberikan sebagian sebagai santunan.
10. Jika seluruh anggota berkomitmen dan tertib, dalam setahun 120 juta uang terkumpul, belum dari hasil mudharobah tadi. Makin lama makin banyak dana yang tersimpan.
11. Jangan menambah anggota di tengah jalan, bukan bank atau koperasi yang berlomba menambah nasabah dan anggota. Pegang komitmen 10 orang ini agar tidak ribet dalam pengelolaannya.
12. Jika ada anggota yang mulai tidak komit, pertemuan gak pernah datang, selalu pasif, atas kesepakatan bersama maka anggota tersebut bisa ditawarkan untuk mengundurkan diri. Kembalikan semua uang yang sudah dia simpan. Total 100 % tanpa bunga, denda atau potongan.
13. Jika mau mencari anggota pengganti agar genap lagi 10 orang, maka anggota baru tersebut harus memiliki visi yang sama, jangan asal comot, dan bersedia untuk menyimpan pinjaman yang kalau ditotal sama dengan anggota lama.
14. Jika ini bisa tertib, dalam 5 tahun PokDal ini akan punya dana senilai 600 juta, dalam 10 tahun ada 1,2 Milyar dan terus diputar kepada 10 anggotanya. Terus dan terus membesar!
15. Bayangkan jika disatu kota ada ratusan bahkan ribuan PokDal, saling support, saling bantu, saling mendoakan.. Ini keren! Gak ada yang terjerumus kepada pinjaman riba atau bahkan ke rentenir jalanan yang bunganya nyekek leher bikin sesek di dada.
16. Berani mencoba? Mulai sekarang berburu anggotanya. Jangan terburu-buru, lihat latar belakangnya, kalau perlu datangi tempat usahanya, wawancara tentang visi hidupnya. Jelaskan aturan mainnya.
17. Jangan lupa berdoa, bersedekah juga dimuka, minta pada Allah dipertemukan dengan orang-orang yang sevisi agar bisa maju bersama di PokDal ini.

Semoga setahun lagi atau 5 tahun lagi sudah buanyak PokDal-PokDal mandiri yang berdiri di berbagai wilayah. Dengan nama-nama yang bebas dipilih sendiri, eksis bareng tanpa merugikan, tanpa menjatuhkan.

Berjamaah itu membuat kuat..
Pahalanya pun berlipat-lipat..

DOA PARA PENDOA


Bisnis rame dan sepi itu biasa, omzet naik turun juga biasa, alamiah, wajar, semua mengalami..
Yang punya bisnis kuliner dan mainan sosmed pasti sudah tau cara ngundang massa, difoto makanannya dengan cantik, atur posisi sana-sini, geser kesini toppingnya biar menarik mata, kasih tambahan kuah dan saos biar menggoda selera, lalu jepreeettt!! upload ke instagram, facebook atau twitter. Dikasih hastag yang bikin puyeng pembaca.. Hehe, asal banyak hastagnya berharap ada yang menemukan postingan di warungnya..

Saya? Aaah sama sadja.. Ketika masuk Google maps kamu ketik "Tengkleng Hohah" langsung terdeteksi lokasinya, pencet tanda gambar mobilnya dan kamu akan dipandu hingga ke lokasi warung penyuka kambing ini. Atau kamu masuk aplikasi Gojek, pilih GoFood, cari Tengkleng Hohah, pilihan menu dan makanan bisa kamu pilih, klik pesan, Tengkleng and thegank siap diantarkan..

Apakah semua eksistensi di sosmed itu bakal bikin warungmu langsung rame? Beluuum tentu.. Emang kalau pasang baliho paling besar jaminan bakal orang berduyun-duyun mau datang?

Hehe, inilah uniknya dunia usaha. Rejeki itu bukan dari konsumen, mereka itu hanya perantara sadja, rejeki itu tetap hak mutlaknya Allah, ada kekuatan SUPER X yang bisa menggiring massa mendatangi warungmu, makan, dan dengan suka rela mereka mengeluarkan dompetnya makan di warungmu..
Kekuatan SUPER X itu gak sembarangan orang tau caranya, atau paham ilmunya, tapi begitu powerfullnya hingga bisa menggerakkan hati orang-orang yang lewat di dekat warungmu mau mengendorkan gas lalu memarkir kendaraannya,
Kekuatan yang bisa menggerakan mata pengendara yang lewat, tiba-tiba tertarik dengan plang warungmu dan dalam sekian detik dia memutuskan untuk mampir..

Apa itu mas?
Apa hayooo....? Hehe mau tau buanget atau mau tau ajaaah.. Mrengess dulu dooong

Ketika saya mengisi seminar bareng mas Jody Broto Suseno, Owner jaringan Waroeng Steak n Shake yang rame itu, saya mendengar langsung dia berkata begini..
"Saya punya beberapa warung di sekitaran jalan Gejayan Jogja, ada Waroeng Steak n Shake, Bebek pak Slamet, the penyeters, Warung Ayam Kampung, dan The Icon, tiap saya lewat daerah sana, saya selalu bershalawat, saya doakan semua warung di sekitar sana rame semua.. Saya tengok kanan sholawat, tengok kiri sholawat, gak peduli itu warungnya siapa, pokoknya saya doakan.. Doa yang baik itu akan kembali kepada yang mendoakan, ketika saya mendoakan semua rame, Alhamdulillah warung saya juga rame.."

Tuuh.. Udah dipraktekkan oleh masternya kuliner Jogja, doa yang baik, bukan doa yang penuh kebencian, bukan doa yang mendoakan usaha orang lain sepi, atau hancur berantakan..
Energi positif akan mengundang energi positif, energi negatif akan mengundang energi negatif pula. Makanya orang yang selalu berfikir dan berkelakuan negatif, dia mengundang kesialan beruntun dalam hidupnya..

Waktu itu usai Isya saya duduk sendirian di depan warung, saya tanya kepada manager warung bagaimana penjualan hari ini,
"Agak sepi nih mas, mungkin karena akhir bulan pada belum gajian, jadi pada ngirit gak jajan di luar.." Katanya

Dari jauh ada lelaki tua naik sepeda memboncengkan dua anak kecil.. Aaah bapak itu, muadzin di masjid kampung sebelah. Saya mengenalnya, suara paraunya setiap subuh sudah bergema, dia yang mewakafkan tanah di sebelah rumahnya untuk di jadikan masjid, dialah orang kaya sesungguhnya.. Setiap pagi dengan sepeda yang sudah karatan berangkat ke sawah sebagai buruh tani, mengerjakan sawah orang lain dengan bayaran tak seberapa.
"Pak.. Pak.. Sekedap pak!" Saya memanggilnya.
"Pripun mas? Sehat to panjenengan..?"
"Sehat pak, Alhamdulillah.. Saya nyuwun panjenengan meninggalkan doa Al Fatehah untuk warung saya malam ini, doa dari panjenengan langsung.."
Dengan berdiri memegang stang sepeda pak tua itu menunduk, membacakan Al Fatehah seperti yang saya minta.. Menutupnya dengan mengusap wajahnya..
"Sampun mas.. Kulo lanjut nggih, ajeng ngeterke anak kulo tumbas buah"
Saya langsung menyelipkan selembar uang kepada anak-anak itu, mereka menerimanya dengan mata berbinar-binar.. Ilmu sedekah di muka..
Bayangan tubuh mereka naik sepeda sekilas tampak dari sorot lampu mobil yang bersliweran..

Saya duduk lagi, tak lama berselang sebuah mobil berhenti.. 3 orang masuk ke dalam, pesan tengkleng dan sate bebarengan..
Tiba-tiba berhenti dua mobil lagi, rombongan yang baru pulang wisata di Gunung Kidul.. Satu.. Dua.. Tiga.. Empat... Sepuluh orang turun bebarengan, riuh rendah dengan suara candaan..
Satu.. dua motor ikut berhenti..
Satu lagi mobil kebagian parkir di timur sana..
Tidak ada setengah jam, seluruh meja telah terisi wajah-wajah orang kelaparan.. Lima karyawan warung tampak kewalahan.. Saya pun turun tangan, ikut menata piring-piring sate untuk dihidangkan..

Hampir jam setengah sepuluh malam, saya bertanya pada Agus manager saya,
"Piye gus?"
"Ludessss boss! Ludeeesss...!"

Aaahh, sambil berjalan pulang saya memandang langit penuh bintang...
Gusti Allah itu mboten sare..
Sungguh..
Allah itu tak pernah tidur..

JUJUR ITU MENYAKITKAN.. TAPI BISA MEMBUAT DIAM, KETIKA JAWABAN BAIK-BAIK TIDAK MEMBUAT PAHAM



"Selamat siang pak, kami menawarkan asuransi yang akan mengcover seluruh kehidupan bapak. Pokoknya bapak terlindungi selamanya, bapak sering sakitpun tidak masalah.. Kami akan bayari semua!"
"Maaf mbak, saya belum membutuhkan.."
"Tapi pak, bapak belum akan aman hidupnya jika belum pakai asuransi ini.. Bapak kecelakaan, sakit parah bahkan sampai meninggal semua aman! Gini pak.. Bla bla bla bla.. Bla bla bla crut.. "
"Maaf mbak, saya takut dengan hukuman Allah karena ini ada riba, gharar, maisir di dalamnya.. Apa mbak siap menanggung dosa saya? dengan konsekuensi dunia akherat?..."
"Baik... Maaf sudah mengganggu pak.."

-----------
"Silahkan pak, kartu kreditnya bisa register sekarang disini, bapak mudah belanja dimana saja. Banyak promo dengan potongan dan cicilan sampai kapan saja. Kalau bapak butuh dana bisa juga tarik tunai pak, bunganya hanya 4% saja.."
"Maaf mbak saya belum butuh.."
"Sayang lho pak kalau gak diambil, bapak orang terpilih hari ini, karena kalau register sekarang bapak akan mendapatkan merchandise dari kami. Ada tas laptop dan kaos gratis untuk bapak. Dengan kartu ini bapak akan mudah melakukan pembayaran dimana saja, dalam dan luar negeri. Kalau bapak bisa memberikan mutasi rekening bapak, kami bisa kasih plafon yang tinggi hingga 100 juta.. Gimana pak? Tandatangan sekarang ya.."
"Saya takut dengan dosa riba nih mbak.. Percakapan kita ini direkam CCTV-nya Allah, malaikat di depan dan belakang saya pun mengawasi. Bagaimana saya bisa tenang jika saya tandatangan tapi Allah mengancam dengan hukuman? Mbak bisa menyelamatkan saya?"
"Eh.. Silahkan pak, kalau mau melanjutkan belanja.."

------------
"Ibu butuh dana segar? Kami punya pinjaman dana multiguna lho bu... Apapun kebutuhan ibu mau beli barang baru, atau wisata bersama keluarga pokoknya kami siapkan. Cukup Copy KTP dan slip gaji ibu, dana kami cairkan. Bunganya hanya 13% setahun kok bisa dicicil potong gaji langsung.."
"Maaf mbak saya tidak membutuhkan.."
"Tawaran kami gak berlaku tiap bulan lho bu, bulan depan bunganya sudah 15%. Sekarang aja bu tandatangan, proses 3 hari saja.. Bla
Bla bla.. Crut.. Bla bla bla.. Crut!"
"Mbak, 1 dirham (sekitar 70 ribu rupiah) dari dosa riba sama dengan 36 kali zina, saya ikut pengajian mbak, pak Ustadz mengingatkan bahwa semua utang dengan kelebihan bayar adalah riba. Kalau saya pinjam 10 juta buat liburan, bunganya 13 % setahun, atau 1,3 juta jadinya 18,6 dirham, maka saya seperti berzinah sebanyak 668 kali. Sebesar itu mbak dosanya? Mbak sanggup membantu saya untuk menanggungnya?"
"Eh.. Eh.. Silahkan ibu jika ada acara lainnya"

-------------
"Saatnya ganti motor baru mas, yang ini gagah cocok buat kamu mas.. Cukup DP 3 juta saja, bisa diangsur 24 kali, sebulan hanya bayar 750 ribu mas. Kalau gaji mas 2 juta, masih cukup laaaah buat nganggur. Bisa pinjam KTPnya mas? Saya copykan sebentar, isi formulir.. Besok motor kami kirimkan!"
"Sementara saya pakai motor lama saja mas, masih bisa jalan kok, masin lancar dan bebas cicilan.."
"Waah ini dah ketinggalan jaman mas teknologinya, nih dah pada karatan juga peleknya, temen-temen yang lain di kantor ini dah kredit semua lho mas, masak kamu gak mau sih motor baru? Tinggal potong gaji aja beres mas.."
"Mungkin saya mampu bayarnya mas, cukup kok dari gaji saya.. Tapi saya gak mampu menghadapi murka Allah karena mainan riba. Buat apa motor baru mas tapi saya gak dapat berkahnya, malah nanti banyak halangannya.. Yang saya cari di hidup ini itu berkah mas.. Berkah.. Berkah.. Berkah.. Biar hati tenaaang dimanapun saya melangkah, itu mahaal sekali mas harganya!
"Ooo gitu yaaa.. Yaa..
Eh Mas ada karyawan sini yang mau ganti motor baru enggak ya? Saya kejar target nih. Kurang 3 motor lagi bulan ini.. Kalau gak target bonus penjualan saya gak cair.."
".......!?!?!?!"

------------
Pernah ngalamin semua penawaran di atas?
Saya pernah.. Dan saya dulu selalu tergoda..
Saya pun urek-urek semuanya!
Tapi sekarang, saya sudah tau jawabannya..

Itu sadja!

Eh.. Buat jomblo dibawah ini, tetap semangat! Jujur memang menyakitkan..
Tapi yakin saja, Jodoh itu ditangan Tuhan..
Tapi kalo gak diambil-ambil, selamanya ditangan Tuhan..

HUKUM IKUT LELANG SITAAN BANK DAN LEASING


Oleh: Ustadz Ammi Nur Baits
(pengasuh KonsultasiSyariah.com, lulusan Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh Madinah International University)

Belajar Hukum Islam - Sedang Heboooh di sosial media kasus rumah pak kades yang dilelang murah!

PERTANYAAN:
Bagaimana dengan kasus gara-gara tidak bisa melunasi sisa utang di Bank D****, rumah yang dinilai seharga Rp 700 juta itu dilelang hanya seharga Rp 50 juta.

JAWAB:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Sebelumnya kita awali dengan memahami skema transaksi utang bergadai,

Pertama, bahwa transaksi nasabah dengan bank adalah utang piutang. Sementara jaminan sertifikat yang diserahkan nasabah ke bank berstatus sebagai barang gadai (rahn). Nasabah sebagai penggadai (rahin), sementara bank sebagai penerima gadai (murtahin).

Kedua, dalam transaksi gadai, barang yang menjadi agunan tidak berpindah kepemilikan ke Murtahin. Barang itu tetap menjadi milik nasabah (rahin), sehingga dia yang paling berhak atas barang itu. Meskipun utang belum lunas ketika jatuh tempo.

Ini berbeda dengan kejadian masa jahiliyah. Pada zaman jahiliyah dahulu apabila telah jatuh tempo pembayaran utang dan orang yang menggadaikan belum bisa melunasi utangnya maka pihak yang berpiutang menyita barang gadai tersebut secara langsung tanpa izin orang yang menggadaikannya.

Ketika Islam datang, sistem dzalim semacam ini dibatalkan. Karena status barang gadai tersebut adalah amanah dari pemilik yang ada di tangan pihak yang berpiutang (murtahin). (Taudhihul Ahkam, Syarh Bulughul Maram, 4/467).

Ketiga, Dibolehkan bagi bank untuk meminta nasabah agar segera melunasi utangnya. Jika tidak memungkinkan, bank boleh meminta untuk menjual aset yang digadaikan.

Dalam Taudhih al-Ahkam dinyatakan,

لا يجبر الراهن على بيعه إلاَّ إذا تعذر الوفاء، حينئذٍ تأتي الفائدة من الرهن فيباع ويوفى الدين، فإن بقي من الثمن شيء فهو للراهن

Nasabah gadai (rahin) tidak boleh dipaksa untuk menjual barang gadai, kecuali jika tidak memungkinkan baginya untuk melunasi utangnya. Di sinilah fungsi gadai itu terlihat. Barang gadai bisa dijual untuk menutupi utangnya. Jika masih ada yang tersisa dari hasil penjualan setelah dikurangi utang, maka diserahkan ke pemilik barang (rahin). (Taudhihul Ahkam, Syarh Bulughul Maram, 4/467).

Keempat, mengingat pelepasan gadai dilakukan dengan cara menjual aset, maka yang paling berhak menentukan harga adalah pemiliknya. Jika tidak memungkinkan, pemerintah berhak mengambil tindakan, membekukan aset itu. Pemerintah bisa melakukan lelang terhadap aset dengan harga standar, untuk menutupi utang nasabah.

Di sinilah peran pemerintah sangat diharapkan. Pihaknya berkewajiban melidungi kedua belah pihak. Melindungi hak orang memiliki utang (nasabah) dan melindungi hak pemberi utang (lembaga keuangan). Tidak boleh dilelang dengan harga yang bisa mendzalimi pemiliknya. Misalnya, dijual dengan harga jauh di bawah harga pasar. Di tempat kita, salah satu standar yang digunakan adalah NJOP (Nilai Jual Objek PaJak).

Di negara kita, tanggung jawab ini dipegang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Kita berharap, kantor semacam ini bisa bekerja lebih maksimal, dan bersih dari mafia.

Lelang Bank

Kebijakan lelang bank, salah satunya dengan melihat pertimbangan kolektibilitas. Beberapa bank, nasabah yang tingkat kolektibilitas 5, untuk rentang penunggakan lebih dari 6 bulan, berhak untuk dilakukan penyitaan aset. Menurut informasi, ketika nasabah berada pada tingkat kolektibilitas 3 sampai 5, maka masuk kategori NPF (Non Performing Financing) atau loan (utang).

Yang menyedihkan adalah prinsip pihak bank adalah yang penting barang itu laku, sehingga bisa menutupi nilai utang berikut bunganya. Atau bahkan yang penting cukup untuk melunasi pokok utangnya. Sehingga, untuk harga lelang, bank tidak terlalu ambil pusing.

Realita ini menunjukkan bahwa lelang hasil sitaan bank maupun lembaga keunangan, adalah lelang yang tidak sehat. Sangat mendzalimi nasabah. Sehingga dijual dengan harga yang sangat murah. Dan semua kedzaliman, pengadilannya akan berlanjut di akhirat.

Alah berfirman,

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menunda hukuman untuk mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (QS. Ibrahim: 42)

Mereka para pemenang lelang, bisa berbahagia dengan menguasai harta orang lain dengan cara legal dan murah. Bisa jadi di dunia dia menang ketika eksekusi, tapi ingat ketika di akhirat, bisa jadi urusan ini akan kembali dilanjutkan dan diselesaikan di pengadilan akhirat.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits